Dewan Gereja Dunia mendapat pandangan segar dari pemenang Nobel Perdamaian Leymah Gbowee yang menekankan perdamaian di tengah komunitas, masyarakat dan bangsa.
Gbowee menekankan, perdamaian adalah ‘panggilan Allah’ dan gereja tidak hanya menonton tindakan kekerasan atau ikut dengan pilihan pemerintah. Ia menyampaikan hal ini dalam sebuah diskusi bersama yang dimoderatori oleh uskup Agung Cape Town Dr Thabo Makgoba dan teolog Korea Dr Chang Yoon Jae di Busan, Korea Selatan.
Diskusi yang berfokus pada perdamaian ini terkait pada kondisi ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang tak kunjung usai. Atas kondisi ini, Chang memaparkan bahwa bebas dari ‘pembangunan teknologi tenaga nuklir dan sejata api’ adalah bagian penting pencapaian perdamaian. Chang menilai bahwa uji coba nuklir sangat berdampak pada masyarakat lokal. “Senjata nuklir tidak dapat berdampingan dengan damia dan iman Kristen,” ujar Chang, Seperti dilansir Christiantoday.com, Kamis (7/11).
Leymah Gbowee adalah aktivis perempuan dalam perdamaian Afrika, yang berperan dalam pergerakan perdamaian yang mengakhiri Perang Saudara Liberia kedua pada tahun 2003. Baik Ghobee dan Chang berharap tercapainya perdamaian bagi masyarakat dan gereja di dunia yang dirusak dengan konflik, kekerasan dan konsumerisme.
Allah sebagai pembawa damai dan keadilan memanggil manusia untuk menciptakan perdamaian ditengah kehidupan masyarakat, gereja dan bangsa.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Pancasila, Civil Religion Yang Dapat Naungi Semua Agama
Paus Francis Mulai Langkah Serius Perangi Perbudakan Anak
Tolak UMP, Buruh Diberi Opsi 'Kontrak atau PHK'
Ender's Game, Bocah yang Terpilih Jadi Pemimpin Perang
Yasser Arafat Diduga Wafat Diracuni Polonium
Ratusan Anak Belajar Firman Tuhan Lewat Superbook!
Sumber : CT/Jawaban.com/LS